Detak jantungku dengan segala yang terjadi diluar kepala, berseru menahan kilat yang menusuk. Memori menohok hati, kupeluk agar tenang. Namun memburuk menusuk mata, menarik hingga terbentuk nafsi. Kulit putih yang belum matang menyemburkan luka, meluap suram, kotor, berbekas tak kunjung hilang. Jika diri ini suatu kemustahilan, maka bersorak lah bahagia, untuk sebagian manusia.